Skip to main content

Saatnya Palestina Merdeka Sepenuhnya dari Israel

Gus Sholahuddin Zuhri (berpeci hitam) saat di wawancarai (Kasusku.com)

Kasusku.com, JAKARTA—Keinginan rakyat Palestina untuk merdeka dan bebas dari penjajahan Israel tampaknya tidak semudah membalikan tangan.Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berdalih Negara Palestina yang sepenuhnya Merdeka akan menjadi ancaman bagi Israel, sehingga  ia tetap menolak gagasan penciptaan Negara Palestina yang sepenuhnya merdeka.

Penolakan  Negara Palestina yang sepenuhnya Merdeka disampaikan serius dalam pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih pada Senin malam (14/7/2025) lalu waktu Washington.

Menanggapi pernyataan Netanyahu yang menolak Negara Palestina dengan dalih akan menjadi ancaman bagi Israel, sejumlah sumber keamanan di Perancis dan Inggris mengatakan, bahwa  Negara Palestina secepatnya harus diwujudkan meski  dibawah bayang-bayang tekanan beberapa negara pro Israel.

“Genosida di Gaza sebagai bukti bahwa  negara-negara Islam, maupun lembaga kemanusiaan, bahkan PBB tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan aksi brutal militer Israel terhadap warga Palestina. Inggris, Amerika Serikat, Jerman, bahkan Kanada sejauh ini hanya sebatas retorika atau basa-basi membela Palestina, tapi intinya mereka bersekongkol dengan  Israel untuk terus meluluh lantakan Gaza dengan melakukan  serangan udara ke berbagai kantong warga Palestina di Gaza hingga angka kematian meningkat,” ucap Stanley Kates (nama samaran) sumber  asal Inggris kepada Kasusku.com, Minggu (20/7/2025).

Sejumlah lembaga kemanusiaan maupun komunitas internasional menilai pernyataan penolakan Negara Palestina yang dilontarkan Netanyahu, dianggap sebagai dagelan murahan.Menurut mereka, Negara Palestina sepantasnya Merdeka sepenuhnya tanpa syarat.

Sutrisno, SH, M,Si  Kepala Pendidikan PW Muhammadiyah Jawa Timur bersama Budi Riyanto (Kasusku.com)

“Karena genosida atas warga alestina oleh Israel telah melukai dan merobek nilai-nilai kemanusiaan seutuhnya, dan sudah selayaknya Israel dikucilkan dari kancah internasional karena telah  menjajah dan membunuh  rakyat Palestina di Gaza  tanpa rasa iba dan belas kasihan,” jelas pemerhati sosial dan praktisi hukum internasional, Ardika Sentyana.

Hal senada juga disampaikan mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Yogyakarta Periode 2018-2022, Gus Sholahuddin Zuhri yang ditemui Budi Riyanto dari Kasusku.com pada  Minggu (20/7/2025) dalam acara Apel Akbar  Kokam bertajuk  Satya Haprabu Untuk Indonesia Maju.

Menurut Gus Sholahuddin Zuhri, kemerdekaan itu hak segala bangsa artinya siapa pun memiliki hak, terlebih konstitusi Indonesia menyatakan bahwa perbudakan, penindasan maupun penjajahan harus dihapuskan dari seluruh  dunia.

“Dan ini sejalan dengan cari pandang Muhammadiyah, karena karakteristik Islam yang berkemajuan Muhammadiyah dalam sikap yang disebut rahmatan lil alaamin bagi seluruh alam. Karena ini menjadi sifat tradisi orang mukmin secara khusus, dan kami sebagai warga Muhammadiyah sebagaimana nabi mengatakan dalam hadistnya "Laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba liakhihi maa yukhibbu linafsihi." Artinya, "Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri.".Tidak disebut beriman, artinya ini ancaman betul bagi kita yang mengaku Muhammadiyah, pemuda Muhammadiyah dan sebagainya ketika tidak memberikan kasih sayang lebih-lebih kepada saudara seiman, sehingga tidak ada toleransi, tidak ada pilihan, yang ada adalah kemerdekaan itu harus ada. Yang kedua, dan bukti dari keimanan yang dimiliki warga Muhammadiyah  itu akan berbuah pada kesempurnaan ketika mempunyai 4 hal, yaitu (1) cintanya kepada Alloh, memberinya karena Alloh, ketiganya menolak karena Alloh. Dan, yang ke empat memboikotnya juga karena Alloh, oleh karena itu kemerdekaan Palestina harus terwujud, “ ucap Gus Sholahuddin Zuhri. (br)

 

 

Berita Terkait

Share