Miris, Meta Blokir akses Halaman Berita Muslim di India
Kasuskuku.com, NEW DELHI—Atas perintah pemerintah India, Meta memblokir halaman berita Muslim terkemuka di Instagram di India, kata Ameer Al-Khatahtbeh, pendiri sekaligus pemimpin redaksi akun berita tersebut pada hari Rabu (7/5/2025). Ia mengecam keras tindakan pemblokiran itu yang disebutnya sebagai “sensor” karena permusuhan meningkat antara India dan Pakistan.
Para pengguna Instagram di India yang mencoba mengakses postingan dari akun @Muslim - halaman dengan 6,7 juta pengikut - mendapat pesan yang menyatakan: "Akun tidak tersedia di India. Ini karena kami mematuhi permintaan hukum untuk membatasi konten ini."
Tidak ada reaksi langsung dari pemerintah India terkait larangan tersebut, yang muncul setelah akses ke akun media sosial para aktor dan pemain kriket Pakistan diblokir.
"Saya menerima ratusan pesan, email, dan komentar dari pengikut kami di India, bahwa mereka tidak dapat mengakses akun kami," kata Ameer Al-Khatahtbeh.
"Meta telah memblokir akun @Muslim atas permintaan resmi pemerintah India. Ini adalah penyensoran."
Meta menolak berkomentar. Seorang juru bicara perusahaan teknologi raksasa itu mengarahkan AFP ke halaman web perusahaan yang menguraikan kebijakannya untuk membatasi konten ketika pemerintah meyakini materi di platformnya "melanggar hukum setempat."
Perkembangan ini, pertama kali dilaporkan oleh jurnalis teknologi AS Taylor Lorenz, User Magazine , muncul setelah kekerasan terburuk antara India dan Pakistan yang memiliki senjata nuklir dalam dua dekade.
Kedua negara telah saling tembak-menembak artileri berat di sepanjang perbatasan yang disengketakan, setelah New Delhi melancarkan serangan rudal mematikan terhadap musuh bebuyutannya.
Setidaknya 43 orang tewas dilaporkan dalam pertempuran itu, yang terjadi dua minggu setelah New Delhi menyalahkan Islamabad karena mendukung serangan mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikuasai India dan berpenduduk mayoritas Muslim.
Pakistan menolak tuduhan tersebut dan telah memperingatkan akan "membalas" mereka yang terbunuh akibat serangan udara India.
Akun @Muslim merupakan salah satu sumber berita Muslim yang paling banyak diikuti di Instagram. Khatahtbeh meminta maaf kepada para pengikutnya di India, seraya menambahkan: "Ketika platform dan negara mencoba membungkam media, itu menunjukkan kepada kita bahwa kita telah melakukan tugas kita untuk meminta pertanggungjawaban dari mereka yang berkuasa."
"Kami akan terus mendokumentasikan kebenaran dan berdiri teguh demi keadilan," tambahnya, sembari meminta Meta untuk memulihkan akun tersebut di India.
India juga telah melarang lebih dari selusin saluran YouTube Pakistan karena diduga menyebarkan konten "provokatif", termasuk kantor berita Pakistan.Dalam beberapa hari terakhir, akses akun Instagram mantan perdana menteri Pakistan dan kapten kriket Imran Khan juga diblokir di India.
Bintang film Bollywood Pakistan, Fawad Khan dan Atif Aslam juga dilarang masuk ke India, termasuk pemain kriket dan bintang lapangan Babar Azam dan Mohammad Rizwan, serta pemain yang telah pensiun Shaid Afridi dan Wasim Akram.
Meningkatnya permusuhan antara negara tetangga Asia Selatan tersebut telah memicu banjir misinformasi daring, dengan pengguna media sosial menyebarkan berbagai informasi mulai dari video deepfake hingga gambar lama dari konflik yang tidak terkait, yang secara keliru menghubungkannya dengan serangan India. (br/the new arab)
- 4 views



